Magnus Carlsen Juara Piala Dunia Catur 2023, Ini Profil Grandmaster Asal Norwegia – Magnus Carlsen telah mendominasi peringkat Federasi Catur Internasional selama 12 tahun. Pemain catur asal Norwegia yang berusia 32 tahun ini berhasil mengalahkan pemain India, Rameshbabu Praggnanandhaa dalam Piala Dunia Catur. Pertandingan final tersebut berlangsung pada 24 Agustus 2023 di Baku, Azerbaijan.
Merujuk aljazeera, pertandingan final catur tersebut masuk ke tie-break dua game setelah dua putaran pertama gagal menghasilkan pemenang. Lalu, Carlsen pun berhasil memenangi pertandingan pertama dan pertandingan kedua berakhir imbang. Dengan posisi tersebut, membuat Praggnanandhaa menyerahkan kemenangannya kepada grandmaster catur, Magnus Carlsen.
Profil Magnus Carlsen
Pemilik nama asli Sven Magnus Øen Carlsen yang lahir pada 30 November 1990 di Tønsberg, Norwegia merupakan grandmaster catur ternama. Ayah Carlsen pertama kali mengajari cara bermain catur ketika ia berusia 5 tahun. Saat berusia 8 tahun, ia bermain dalam turnamen pertamanya yang mengantarkannya pada finis kedua di divisi U-12 putra di Kejuaraan Catur Pemuda Dunia FIDE 2002 di Iráklion, Yunani.
Kemudian, pada Januari 2004, Carlsen mendominasi turnamen di di Wijk aan Zee, Belanda sehingga berhasil menjadi pemain terbaik yang memiliki potensi besar. Bahkan, pemain catur Amerika Lubomir Kavalek menjulukinya “Mozart of Chess”. Masih pada tahun yang sama, ia berhasil menjadi grandmaster di Kejuaraan Catur Terbuka Dubai. Satu tahun kemudian, ia berada di urutan ke-10 di Piala Catur Dunia 2005 di Khanty-Mansiysk, Rusia sehingga menjadi pemain termuda yang mendapatkan tempat untuk Pertandingan Kandidat di Elista, Rusia pada 2007.
Melansir Britannica, pada 2009, Carlsen memenangkan Turnamen Catur Musim Semi Mutiara di Nanjing, Cina dengan 8 dari kemungkinan 10 poin sehingga dianggap sebagai salah satu penampilan turnamen terbaik sepanjang masa. Lalu, pada Januari 2010, FIDE mengumumkan bahwa Carlsen adalah pemain top di dunia yang kala itu masih berusia 19 tahun.
Pada 2013, ia mengalahkan pemain catur berbakat dari India, Anand di pertandingan kejuaraan dunia di Chennai, India. Ia pun menjadi pemain termuda kedua yang memenangkan gelar dunia. Ia berhasil mempertahankan gelarnya dalam pertandingan ulang melawan Anand pada 2014 di Sochi, Rusia dan memenangkan gelar itu lagi pada 2015 di Berlin.
Pada kejuaraan dunia 2016 di New York City, Carlsen kembali meraih kemenangan melawan pemain Rusia, Sergey Karjakin setelah 12 pertandingan. Ia kembali berhasil mempertahankan gelarnya di kejuaraan dunia 2018 di London.
Lalu, pada 2019, ia memenangkan gelar rapid dan blitz di Moskow sehingga menjadi orang pertama yang memegang ketiga gelar FIDE: blitz, rapid, dan reguler. Dari 2018 hingga 2020, ia memiliki rekor tidak terkalahkan terpanjang dalam catur, baik menang atau seri 125 pertandingan.
Kemudian, pada Juli 2022, Magnus Carlsen mengumumkan tidak akan mempertahankan gelar kejuaraannya pada 2023. Ia tidak termotivasi untuk mempertahankan gelarnya, tetapi akan terus bermain catur kompetitif. Selama bermain catur, ia menyukai gaya permainan posisional ketika kontrol berada pada keseluruhan papan daripada menyerang bidak lawan.